E-Sword Live

Rabu, 03 September 2008

Dokumentasi Keluargaku

Ekspresi Kesukaan dalam Keluarga



Kel. Tumbelaka Bonita



Marsha B'gaya (ketika umur 17 bulan)
"Cicak... cicak di Dinding..." = lagu kesukaanku























Menikah tgl, 24 September 2005
















Pertemuan dua insan, dua latar belakang budaya dan daerah yang berbeda. Disatukan dalam satu ikatan pemberkatan nikah yang kudus dan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala gereja dan Kepala suami.



Ketika Marsha umur 2bulan dalam kandungan.

























Nathan = buah hati dari perkawinan Pitoyo Chandra (alm) & Diana Tumbelaka (adik ketiga dari Kel. Tumbelaka Piri. Ketika didokumentasikan Nathan tengah berumur kr2 1 tahun 9 bulan.























Nathan nge-dot!

















Bonita n Diana
























Mama Diana dan Nathan



























+ Mama Dian deng Nathan (di ULTAH yg ke 29 Diana, 2/08/08)

Wisuda Christiana Bonita
S1 Teologi di Institut Teologi I (INTI)
14 Agustus 2008















Bersama Bapak dan Ibu dari Purwokerto
























Si cuantik telah berhasil menempuh perkuliahan selama 4 tahun.
Selamat untuk mama yang kami sayangi. From Papa n Marsha



















Mau gimana jg, tetap cuantiq, he..he..

Jumat, 27 Juni 2008

Ratatotoku, desaku..!

Hari ini saya membaca dari salah satu website tentang desaku, Ratatotok dari:

Tak miliki gedung sekolah
Ratatotok Selatan Kesulitan Akses Pendidikan

IKUTI BERITA LAIN


Sejumlah wilayah di Kabupaten Mitra hingga kini masih kesulitan mendapatkan akses pendidikan, karena keter-batasan sekolah. Salah satunya adalah Kecamatan Rata-totok Selatan, yang sejak dimekarkan pada 1998 lalu hingga kini tak memiliki satupun gedung sekolah.
Sekolah terdekat dari Rata-totok Selatan, yakni Sekolah Dasar di Ratatotok I, Ratato-tok II dan Ratatotok Timur. Dan untuk menempuhnya, para siswa dari Ratatotok Se-latan harus menempuh jarak yang cukup jauh.
Tak itu saja, sekolah yang ada di Ratatotok I, Ratatotok II dan Ratatotok Timur, cen-derung tak representatif dan tak seimbang dengan banyak-nya murid. Satu kelas, bisa diisi dengan 55 murid hingga 60 murid dan karenanya me-reka harus duduk berdesak-desakan. Kondisi ini telah dikeluhkan sejumlah orang tua murid. “Tolong kwa Pe-merintah kalu boleh kase ba-diri akang sekolah di Rata-totok Selatan, supaya torang nda talalu kesulitan kase sekolah anak,” ujar beberapa orang tua murid.
Senada dikatakan tokoh ma-syarakat setempat. “Pemkab Mitra melalui Dinas Pendidi-kan agar dapat menganggar-kan dan memprioritaskan pe-ngadaan sekolah di sini, ter-utama pada APBD 2008,” ungkap Tavif Watuseke, Ketua BPD Ratatotok Selatan.
Sementara itu, Kacabdin Dik-nas Ratatotok, Drs Yan M Wa-nga mengatakan, telah me-nyampaikan keluhan ini, di ma-na oleh Pemkab Mitra juga telah diteruskan ke pusat, tinggal me-nunggu jawaban.(dax)


Hm... teringat masa-masa sulit sewaktu saya sekolah dulu... seharusnya pendidikan (gedung dan prosesnya) sudah semakin baik dibanding dengan kira-kira 20 tahun lalu. Rupanya status desa dari desa berubah jadi kecamatan belumlah menyentuh dunia pendidikan yang ada di desaku.


Kamis, 26 Juni 2008

Ratatotok, tempat lahirku

Ratatotok, Minahasa Tenggara

Ratatotok ketika saya lahir (18 Juli 1976) merupakan salah satu desa yang kecil, dan karena kecilnya setiap orang dari ujung ke ujung Ratatotok saling mengenali dan bila ada orang baru pastinya mudah dan cepat untuk dikenali. Ratatotok belumlah kecamatan ketika itu, kecamatan desa ini adalah Belang, Kabupaten Minahasa saja, termasuk Propinsi Sulawesi Utara. Gambaran lain mengenai tempatku ini :

  • Jalan rayanya masih belum diaspal, bisa dipakai untuk tempat bermain kasti selama berjam-jam tanpa takut kendaraan lewat. Soalnya kendaraan termahal ketika itu adalah yang biasa disebut roda (semacam kotak empat persegi berroda 2 yang ditarik oleh satu atau dua sapi). Adapun mobil kebun sekali-kali bisa lewat, itupun bisa dihitung tidak lebih dari lima jari.
  • Rumah-rumah penduduk pada umumnya masih terbuat dari bahan sederhana, seperti kayu hutan yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (oleh orang setempat biasa disebut pitate), sehingga sekali-kali bila ada penduduk yang mau pindah alamat, rumah tersebut bisa diangkat secara mapalus (gotong-royong).
  • Secara spesifik, rumah tempat saya tinggal pun masih terbut dari bahan kayu, anyaman bambu, beratap katu (dari dahan pohon rumbia). Rumahku hampir berdekatan dengan sungai yang tidak berjembatan. Setiap mobil atau kendaraan lainnya mau lewat harus melalui sungai ini, sehingga bila terjadi air pasang, tempat ini bisa menjadi tempat yang ramai oleh sejumlah mobil yang menunggu surutnya air.
  • Sebagian temanku terkadang mendapatkan pemasukan uang lewat jalan sungai ini. Mengapa tidak? Jalan yang dasarnya tanah sudah tentu bisa becek bila turun hujan dan air menjadi. Ketika hujan berhenti, dan air mulai surut mobil yang akan lewat tidak semua bisa lewat dengan mulus karena kondisi jalan yang becek. Kondisi ini dipakai sebagai kesempatan mendapatkan uang dengan cara memadatkan jalan dan mendorong mobil melewati sungai dan becek.
  • Ingatan yang mendalam tentang indahnya desaku ini dan bagaimana pengalaman-pengalaman yang indah ketika saya berumur kira-kira 3 tahun.
  • Gambaran-gambaran keindahan desa mencolok ketika hari raya tiba. Ada beberapa hari raya yang biasa kami rayakan: 1) Hari Raya Pengucapan, yaitu hari ucapan syukur setelah menuai cengkeh (penghasilan sebagian besar masyarakat desa ini). 2) Hari Raya Gerejawi, seperti Natal dan sambut Tahun Baru, hm... very...2 nice n it is my memory.
Ratatotok,... oh Ratatotokku... diberkatilah engkau oleh Tuhanmu, YK.

Penjelasan mengenai desaku yang kucintai ini, khususnya dalam perkembangannya, sama seperti yang dijelaskan dalam web di bawah ini:

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari
Kecamatan Ratatotok

Peta lokasi Kecamatan Ratatotok
Provinsi Sulawesi Utara
Kabupaten Minahasa Tenggara
Camat -
Luas - km²
Jumlah penduduk -
- Kepadatan - jiwa/km²
Desa/kelurahan -

Ratatotok adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Indonesia.

Senin, 23 Juni 2008

Mau Nonton TV Indonesia yg jarang Buffering?

Akhir-akhir ini banyak tv online yang ditawarkan untuk dinikmati secara free dan langsung lewat internet. Tetapi tidak sedikit para penikmat harus kecewa karena ketika mau mengoperasikannya banyak sekali gangguan seperti tersendat-sendat (buffering...) dan harus menunggu lama lagi baru bisa nonton, akhirnya tidak mau mencoba lagi (cician dech loe! ;-). Nah biar gak kasihan, nich saya bagikan web yang sudah teruji nonton sepuasnya dalam signal strength low dan speed rendah sekalipun:




Caranya sederhana:

1. Pilih TV by Country (dalam hal ini pilih Indonesia dalam kotak Please select your country)

TV by Country:

2. Selanjutnya pilih salah satu tv yang akan Anda tonton:
METRO TV - RealPlayer METRO TV - RealPlayer
(1,106 times watched)
RCTI - RealPlayer RCTI - RealPlayer
(6,366 times watched)
SCTV - RealPlayer SCTV - RealPlayer
(1,638 times watched)
TRANS TV - RealPlayer TRANS TV - RealPlayer
(1,466 times watched)
TransTV TransTV
(2,264 times watched)
TriTV Indonesia TriTV Indonesia
(1,124 times watched)

3. Pastikan bahwa real player ter-install dengan baik. Perlu diperhatikan masing-masing stasiun tv dalam situs ini memakai aplikasi multimedia masing-masing, pastikan bahwa aplikasinya sudah terinstal dengan baik. Namun bila belum ada aplikasi yang dibutuhkan Anda perlu mendownloadnya, misalnya saya mau nonton tv RCTI tapi tidak mempunyai aplikasi real player maka yang harus saya lakukan adalah mengklick sesuai perintah pada tampilan sbb:
Windows Media Player Quick Time Adobe Flash Player Sopcast Player VLC Media Player Real Player Click here if you cannot watch RCTI - RealPlayer
Demikian juga bila Anda menginginkan aplikasi lain, Anda tinggal pilih salah satu icon di atas.


PESAN saya:
  • Tontonlah hanya hal-hal yang Anda yakin mendatangkan manfaat untuk membangun diri Anda dan bukan menghancurkan.
  • Jagalah hatimu lebih daripada harta berharga apa pun (dengan segala kewaspadaan), karena dari situlah terpancar kehidupan.
Silahkan mencoba, semoga bermanfaat! JBU

Senin, 28 April 2008

Keluarga Inti


Keluarga Inti adalah suatu lembaga yang diciptakan Allah secara exlusive (yang terdiri dari seorang suami sebagai kepala keluarga; seorang istri (sebagai penolong suami) dan anak (kepercayaan dari Tuhan untuk dididik dan diarahkan untuk hidup sesuai dengan perintah Tuhan. Misalnya, menghormati orang tua). Bila semua menjalankan fungsinya masing-masing, maka akan tercipta satu keharmonisan yang biasa dinamakan keharmonisan keluarga atau dengan kata lain keluarga yang bahagia (untuk jelasnya mengenai istilah keluarga inti ini, lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_inti)
Keluarga bahagia tentunya tidak hanya tampak dari muka yang senyum atau tertawa, tidak juga dengan penampilan rapi dalam berpakaian atau juga memiliki uang banyak tetapi tampak dari peran setiap individu di dalam keluarga inti tersebut. Artinya setiap orang menjalankan dan memaksimalkan perannya urusan ke dalam keluarganya maupun mempengaruhi dunianya dengan perannya secara baik.
Harus disadari bahwa hidup itu ada tahapnya dan setiap orang "wajib" memerankan perannya sesuai tahapnya.
Tahap 1: Tahap anak-anak (0-11 tahun)
Tahap ini secara ideal dikenal sebagai masa bermain
Tahap 2: Tahap remaja (12-20 tahun)
Tahap ini dikenal sebagai tahap transisi atau peralihan yang disertai dengan berbagai macam gejala menonjol baik secara fisik maupun psikis. Untuk hal ini gejala yang muncul pada laki-laki berbeda dengan gejala yang muncul pada perempuan sekalipun ada persamaan pada beberepa gejala, seperti munculnya bulu pada alat kelamin dan bulu ketek pada keteknya, dll. Secara psikis pada tahap ini pada umumnya remaja mulai mencari jati dirinya. Tidak jarang di antara mereka merasa sudah dewasa sehingga jangan heran kecenderungan untuk melawan dominasi orang tua tak jarang terjadi.
Tahap 3: Tahap Dewasa (21-30 tahun)
Sekalipun kedewasaan tidak selamanya diukur dari segi usia, namun usia pada tahap ini pada umumnya dipakai untuk mengukur kedewasaan seseorang. Pada tahap ini biasanya orang sudah mulai memikirkan untuk menikah. Pernikahan yang mereka dambakan tentunya pernikahan yang diridohi atau diberkati oleh Tuhan (atau dalam bahasa umumnya secara ideal keluarga yang bahagia). Pola pikir pada tahap ini tentunya tidak sama dengan ketika remaja yang sebagian besar berpikir ini masa-masa yang indah, saya tidak akan melewatkan begitu saja dan sebolehnya saya akan lama baru menikah.
Pesan dalam peran sebagai orang yang sudah hidup dalam keluarga inti, adalah tidak ada penyesalan dengan pernikahannya. Hal ini merupakan pesan yang tetap relevan dengan keluarga karena masuk dalam pernikahan adalah sebuah komitmen mengakhiri tahap kekanak-kanakan dan keremaja-remajaan. Artinya, ketika kita masuk dalam pernihakan itu berarti kita masuk dalam keluarga inti yang tidak ada campur tangan dari orang tua atau mertua dalam hal-hal keputusan dan prinsip hidup. Hal ini tidak berarti "kalau begitu kita boleh mengabaikan nasihat-nasihat orang tua atau keluarga di luar keluarga inti. Masukan mereka tentu sangat penting dan karenanya perlua dihargai dan ditampung, tetapi keputusan dan kebijakan haruslah lahir dari keluarga inti.
Keluarga inti sangat dihargai dan karena itu sangat dibela oleh Tuhan. Alkitab menjaga dan memelihara keluarga inti dengan cara melarang adanya perceraian (Mal 2:16; 1 Kor. 27:7; Matius 5:32); Ia mengatur keluarga agar suami-istri saling menghormati dan mengasihi (1 Pet. 3:1,7); agar anak-anak patuh pada orang tua.

Isu lain mengenai keluarga inti:
http://moracika.blogspot.com/

God loves us: Renungan Pribadi

God loves us: Renungan Pribadi
Allah adalah kasih tetapi kasih bukanlah Allah. Allah yang saya maksudkan adalah Allah di dalam keyakinan saya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dia telah membuktikan kasih-Nya dengan cara-Nya sendiri, yaitu dengan mati di kayu salib menanggung hukuman dosa manusia dan saya yakin saya termasuk di dalamnya. Itulah alasan saya memilih judul ini "God is love us".